penyerahan-rekor-muri-kepada-pemkab-bandung-atas-raihan-375-_160425161720-877

Sabilulungan Fair Catatkan Transaksi Jual-Beli Hingga Rp 3,1 Miliar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sabilulungan Fair yang digelar sebagai salah satu rangkaian acara untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-375 mencatatkan pembukuan transaksi jual-beli selama tiga hari, dari 22 sampai 24 April, yakni mencapai Rp 3,1 miliar.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana menuturkan, pihaknya sebagai pelaksana acara hanya menargetkan transaksi jual-beli dalam Sabilulungan Fair itu sebesar Rp 1,5 miliar. Namun, hasilnya justru di luar dugaan. Transaksi dari pameran dan banyaknya stan itu mencapai Rp 3,1 miliar.

“Ini menunjukan kegiatan yang digelar Pemkab Bandung ini memang sangat menarik bagi warga Kabupaten Bandung, terbukti dengan banyaknya warga yang berdatangan,” kata dia, kepada awak media di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Ahad (24/4).

Transaksi jual-beli yang sampai Rp 3 miliar lebih itu dari berbagai sektor, mulai dari perumahan, kuliner, produk tekstil, hingga fashion. “Paling besar memang di perumahan, totalnya Rp 1,5 miliar, karena memang ada enam stan perumahan dan apartemen di pameran ini,” ujar dia.

Sedangkan yang lainnya, yakni dari stan kopi mencatatkan penjualan hingga Rp 130 juta. Lalu sisanya dari stan yang menjual selimut yang membukukan penjualan sampai Rp 30 juta per hari.

Adapun sisanya, yaitu berasal dari stan lain di bidang kerajinan, fashion, aksesoris, kuliner, dan mainan. “Apalagi di makanan, kalau di makanan ini juga perputarannya sangat cepat dalam tiga hari ini,” kata dia.

Pihaknya mengaku akan menggelar acara yang sama tapi dengan jumlah stan yang lebih banyak dan dalam rentang waktu yang lebih lama. Kadin bakal membikin kegiatan secara tematik yang khusus pada satu bidang. Misalnya, pameran kuliner, pameran perumahan, ataupun pameran fashion.

Perumahan di Bojongsoang, menurut dia, banyak diminati masyarakat yang datang ke Sabilulungan Fair ini sehingga memutuskan untuk berinvestasi di perumahan tersebut. Tak hanya perumahan, kuliner kopi juga memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung.

Hal tersebut karena Kabupaten Bandung mempunyai daerah produsen kopi, yakni Pangalengan yang sudah dikenal luas di nasional bahkan hingga kancah internasional melalui kopi luwak Malabarnya.

Awalnya Ferry tidak begitu yakin acara tersebut bakal mendapat antusiasme yang besar dari masyarakat. Mengingat, banyak kalangan yang menyatakan daya beli masyarakat saat ini sedang melemah. Namun, besaran transaksi penjualan yang diperoleh dari event ini sudah cukup membuktikan bahwa perekonomian di Kabupaten Bandung masih stabil.

Untuk diketahui, rangkaian acara Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-375 berakhir pada Ahad (24/4) ini. Serangkaian acara Hari Jadi ini telah diisi dengan berbagai hal, mulai dari Festival Palawija yang mencatatkan rekor pembuatan colenak dengan 375 rasa, hingga penerbangan 375 lampion pada Jumat (22/4) malam lalu.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *