3-paslon-siap-libatkan-kadin-nbsp-bangun-ekonomi-kabupaten-bandung-pascapandemi

3 Paslon Siap Libatkan Kadin Bangun Ekonomi Kabupaten Bandung Pascapandemi

Para pasangan calon kepala daerah Kabupaten Bandung tahun 2020 berkomitmen melibatkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam pembangunan ekonomi pascapandemi Covid-19. Komitmen itu disinggung dalam web-seminar “Membangun Ekonomi di Tengah Pandemi” yang diselenggarakan oleh Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung (Fordisweb), Selasa (17/11/2020).

Dalam acara yang disponsori bank bjb ini, hadir sebagai pembicara, Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana, serta pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Kabupaten Bandung.

Ketua Kadin Kabupaten Bandung Ferry Sandiyana mengatakan pandemi begitu berdampak pada perekonomian masyarakat tak terkecuali para pengusaha yang di dalamnya terdapat pelaku UMKM. Menurut dia, dampak pandemi mulai terasa sejak Indonesia belum mengalami kasus pertama Covid-19.

“Dampak pandemi sejak Februari sudah terasa oleh pengusaha, dan kejadiannya sangat berbeda dengan tahun 1998. Waktu itu karena moneter, sedangkan sekarang banyak sektor yang terkena, pengusaha kecil maupun pengusaha besar, semuanya terhenti,” kata Ferry.

Dia pun memandang masalah yang ditimbulkan pandemi Covid-19 tidak akan selesai sekaligus meskipun vaksinnya kelak ditemukan. Pasalnya, pemulihkan ekonomi yang terpuruk butuh waktu yang tidak sebentar. “Pemulihan ekonomi tidak seperti membalikan telapak tangan,” ujar dia.

Di samping itu, dia memandang pelaku usaha punya peran besar untuk menggerakan roda perekonomian masyarakat. Hal ini bakal lebih optimal jika pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang strategis, terutama dalam upaya bersinergi.

Terkait Kabupaten Bandung di tengah hajat Pilkada 2020, dia pun menaruh harapan supaya kelak kepala daerah yang memimpin bisa memperhatikan para pengusaha yang ikut membangkitkan ekonomi di tengah atau pasca pandemi Covid-19 berakhir.

“Harapan ini bisa diperkuat lagi ke depan supaya ekonomi bisa lebih baik lagi,” kata Ferry.

Sementara itu, perwakilan paslon nomor 1, Mokhamad Ikhsan menyampaikan terkait data BPS soal dampak pandemi Covid-19 terhadap pelaku UMKM di Kabupaten Bandung. Dijelaskannya, sekitar 71,7% pelaku UMKM usahanya terhenti karena pandemi, 4,8%-nya bahkan tidak bisa membangkitkan lagi usahanya, sementara tenaga kerja UMKM yang dirumakan mencapai 65%.

Terkait itu, pihaknya memiliki sejumlah program untuk membantu menangani masalah perekonomian masyarakat. Beberapa di antaranya seperti memberi kredit usaha, bantuan langsung, pendampingan usaha, hingga upaya-upaya memfasilitasi pelaku usaha agar dapat bangkit secara ekonomi. Terkait kadin, dia pun memandang lembaga ini perlu dilibatkan lebih jauh dalam setiap upaya pemerintah membangun ekonomi masyarakat.

“Kadin punya fungsi fasilitasi antara pengusaha, pemerintah dan pasar. Kadin sangat sentral, untuk mengelola yang tidak bisa dilakukan pemerintah. Pemerintah hanya mengelola yang berkaitan dengan publik, misalnya barang milik daerah, fasilitas publik, dan lainnya. Kalau fasilitas privat, misal pengusaha kecil, menengah, maupun besar, itu harus ada fasilitatornya, dan kadin arahnya ke sana,” kata Ikhsan.

Sementara itu, calon bupati nomor urut 2 Yena Iskandar Masoem mengutarakan sebagai calon kepala daerah, dia pun bersama pasangannya Atep Rizal, telah merancang beberapa program yang dapat mendorong perekonomian masyarakat terus berjalan, seperti menyediakan pasar dan mengintegrasikan produk UMKM dengan potensi yang ada. Yena pun membandingkan potensi daerah Kota Bandung dengan Kabupaten Bandung. Menurutnya Kabupaten Bandung mempunyai potensi lebih besar yang bisa dimanfaatkan ke depannya. 

“Kalau Kabupaten Bandung dipimpin kepala daerah yang kreatif penuh dengan gagasan, otomatis ekonomi Kabupaten Bandung bisa bangkit dengan cepat di saat pandemi. Saya melihat Kabupaten Bandung memiliki modal seperti sawah, peternakan, dan itu jadi potensi,” ujar dia.

Terkait kadin, Yena memandang penting lembaga ini. “Sebagai pengurus kadin, tentunya saya akan melibatkan kadin dalam peningkatan ekonomi. Pembangunan yang optimal itu dilakukan melalui hubungan pentahelix, selain pemerintah, pengusaha, akademisi, komunitas, juga media. Kami akan bersinergi, karena kami butuh asosiasi-asosiasi yang akan memberi masukan dan stimulan bagi keberlangsungan perekonomian di Kabupaten Bandung,” katanya.

Sementara calon Bupati Bandung nomor urut 3 Dadang Supriatna menawarkan tiga langkah untuk membangkitkan ekonomi pascapandemi di Kabupaten Bandung. Antara lain memperkuat sektor di pariwisata, pertanian, dan industri kreatif. Masing-masing sektor itu mempertimbangkan potensi daerah yang bisa menopang ekonomi masyarakat ke depannya.

Dirinya memandang wajib keterlibatan Kadin dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. “Kadin wajib untuk dilibatkan dan berkomunikasi. Nanti kebijakan yang harus dilakukan dan disinergikan tertuang dalam RPJMD. Kadin sangat penting bagi saya, diajak bicara apa yang diharapkan. Harus dibicarakan secaara langsung, nanti kita lari sama-sama,” katanya.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *