H. Ferry Sandiyana | Ketua Umum Kadin Kabupaten Bandung

KABISA Untuk UKM

Kab. Bandung | Kontroversinews.-Ferry Sandyana, SE., Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Bandung (Kadin Kab. Bandung), pada sambutannya di acara KABISA, Kamis, 5/10, menuturkan, sebentar lagi kita akan menyelenggarakan pelatihan Usaha Kecil Mandiri (UKM) gratis dengan tujuan guna peningkatan potensi dan kreativitas pelaku usaha melalui KABISA. KABISA (Kaji Bisnis Sabilulungan), itu sendiri merupakan ajang peningkatan kapasitas seorang pengusaha sekaligus sarana membangun jejaring bisnis di Kabupaten Bandung.

H. Marlan, Assisten Ekonomi yang mewakili Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, mengungkapkan, mari kita sama-sama membulatkan tekad untuk meningkatkan dunia usaha. Begitu juga dengan wira usaha muda agar bisa satu kebulatan tekad untuk meningkatkan daya saing. Hal ini merupakan implementasi dari Sabilulungan yang divisualisasikan sebagai kebersamaan, gotong royong, bahu membahu, dan kekeluargaan guna meningkatkan daya saing melalui dunia usaha. Dan ini sesuai dengan Misi Kabupaten Bandung, Maju Mandiri dan Berdaya Saing.

Sasaran dari KABISA ini para usaha kecil. Dari usaha kecil itu selanjutnya akan menjadi besar. Masing-masing dari pedagang-pedagang kecil itu, diakui Surya perlu legalitas. Legalitas itu sendiri bertujuan mengangkat para pelaku usaha menjadi besar melalui KABISA. Upaya-upaya motivasi yang diberikan kepada para pedagang kecil diantaranya dengan adanya bantuan modal Rp. 20 juta bagi setiap pelaku usaha. “Prosesnya cukup sederhana hanya dengan mengajukan
dengan mengajukan proposal yang selanjutnya akan dilakukan verifikasi kelayakan,” ungkap Ferry.

Ferry menambahkan, bulan selanjutnya akan diselenggarakan kembali workshop tapi dengan tema yang berbeda. Tujuan dari workshop itu adalah untuk lebih memantapkan pelaku usaha ke jenjang-jenjang selanjutnya. Dan itu perlu terus di monitoring agar perkembangannya bisa terpantau dengan baik.

Ferry optimis para UKM bisa terangkul dan terwadahi oleh Kadin. Ia mengakui saat ini baru 200 lebih para UKM yang terdata di Kadin. “Memang jumlah UKM itu sangat banyak dan tidak semua terdata,” tutur Ferry.

Ia juga mengatakan kalau Kota Bandung yang merasakan produk dari Kabupaten Bandung. Sementara Kabupaten Bandung sebagai penghasil produk hanya menikmati sisanya. (Ki Agus N. Fattah).

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *